Jumat, 30 Juli 2021

BLORA HIPER BOLA #1 M.SOLEH LEGENDA PSIS: PERSIKABA ADALAH KLUB TERAKHIR SAYA

foto: Dokumen Pribadi M.Soleh

Sore itu, aku iseng saja mencoba mencari hal-hal yang berkaitan dengan Persikaba di media sosial. Kuketik kata Persikaba di mesin pencarian facebook. Muncul bermacam-macam hal. Dari sekian banyak informasi dan foto yang disajikan, ada satu hal yang membuatku tertarik. Foto seorang lelaki yang tidak bisa dibilang muda tengah selfie mengenakan jersey Persikaba. Dalam hati saat itu, siapa orang ini ya? Rasa penasaran semakin memuncak. Langsung coba iseng kukirim pesan. Eh dibalas. Dialah M. Soleh. Eks pemain Persikaba era 2010.

Beliau orang yang asyik menurutku. Bagaimana tidak, pesanku ditanggapi lho. Sosok yang tentunya akan tidak masalah jika pesan dari orang biasa sepertiku diabaikan saja. Hmm. Semua ini tidak berlaku bagi M. Soleh pastinya. Pesanku dibalas. Bahkan obrolan kami pun berlanjut ke whatsapp. Pesan demi pesan kukirim dan berjawab. Setelah sekian lama wara-wiri bertanya ini itu. Aku pun jadi malu. Tidak coba cari data dulu di google. M. Soleh lho. M. Soleh seorang legenda hidup yang pernah memperkuat PSIS Semarang dan mengangkat trofi bersama Tugiyo cs. Masya Allah! Malu aku malu. Mana lancang ngobrol pakai bahasa santai kayak sama teman sendiri lagi. Ini ngobrol sama Legenda PSIS Bro! Duh! Lebih malu lagi aku tahunya PSIS era itu dari bapakku. Bapak lah yang menceritai aku saat bagaimana hebatnya PSIS Semarang waktu itu.

Disadari atau tidak PSIS hadir dan mengisi hidup kami. Bagaimana tidak, tiap sepulang sekolah madrasah dan selesai ngangsu aku dan Bapak segera nonton PSIS main. Bisa dibilang nonton PSIS seperti agenda yang tidak boleh diinterupsi dengan hajatan maupun buwuh, hehehe. Kenalku PSIS saat itu adalah PSIS era De Porras, Ortiz, M. Ridwan dkk. Sambil nonton inilah Bapak selalu bercerita tentang PSIS era Tugiyo dulu. Dan seperti biasa setiap Bapak bercerita, aku tak begitu menghiraukan. Habisnya sambil nonton PSIS maine. Eh lha ini tak tahu ada angin dari mana aku kok malah chattingan langsung dengan salah satu pemain dari skuad PSIS yang selalu diceritakan bapakku dulu. Auto minta maaf ke Pak Soleh deh, aku memanggilnya begitu sebelum tahu kalau beliau melanjutkan karir sebagai seorang pelatih.

M.Soleh di PSIS Semarang


Karir M. Soleh Malang Melintang di Dunia Sepak Bola Indonesia

Mengawali karir bergabung dengan klub BPD Jateng, M. Soleh ahli dalam urusan menjaga lini pertahanan. Dari BPD Jateng, ia kemudian merapatkan diri ke PSIS Semarang bergabung bersama Bonggo Pribadi, Agung Setiyabudi, Tugiyo, dan yang lainnya. Sempat menggantikan Anton Wahyudi, posisinya kemudian bergeser ke bek kiri. Hingga akhirnya membawa PSIS juara tahun 1999 dan tahun 2001.

Setelah memperkuat PSIS Semarang, M. Soleh yang sangat akrab dengan nomor punggung 15 ini pun hijrah ke Tangerang, membela Persita Tangerang dari 2001 sampai 2003 di bawah asuhan Coach Bendol (Benny Dollo). Usai memperkuat Persita Tangerang, ia kemudian bergabung dengan klub asal Sleman yang terkenal dengan sebutan Super Elja, PSS Sleman di bawah asuhan coach Daniel Rukito. Tiga tahun bersama sang pelatih, M. Soleh ditempatkan di posisi bek kiri dan stopper.

Petualangan M. Soleh belum berakhir. Dari PSS Sleman, ia lalu merapat ke Persiter Ternate (2006-2008). Ia pun sempat mencicipi dilatih langsung oleh pelatih Jackson F. Tiago. Selepas dari Persiter Ternate, ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jawa dengan memperkuat Persiku Kudus tepatnya pada 2009-2010. Usai membela Persiku, M. Soleh kemudian bergabung dengan Persikaba Blora, dengan ditempatkan di posisi stopper dan libero.

M. Soleh dan Persikaba

Melihat pengalaman M. Soleh yang kerap malang melintang di dunia persepakbolaan tanah air, tentunya menjadi hal yang sangat menarik untuk kita gali lebih jauh. Terlebih ketika beliau akhirnya memilih Persikaba pada tahun 2010. Sebuah klub yang mungkin belum banyak orang mengenalnya. Tentang hal ini Coach MS (julukan Pak Soleh sudah tidak berlaku ya dan lebih enak kalau kita pakai panggilan ini) memberikan opininya. “Persikaba merupakan tim kecil waktu itu tetapi pihak manajemen sangat serius menjadikan Persikaba sebagai tim besar.  Keseriusan majemen dibuktikan dengan menargetkan Persikaba lolos divisi dua, Mas” ucap Coach MS.

Tidak hanya itu, menurut beliau keseriusan manajemen juga terlihat dari pemain-pemain yang dipanggil dan memperkuat Persikaba kala itu. Beberapa nama pemain sarat pengalaman yang memperkuat Persikaba kala itu antara lain: Indrianto Nugroho, Nugroho Andrianto, M. Soleh, Deni Rumba, Bambang Harsoyo, Alm. Listianto Raharjo (pelatih kiper), dan  lain-lain. Tentunya dengan dikomandoi langsung oleh Bonggo Pribadi sebagai pelatih.

Perihal sosok pelatih, dalam hal ini Coach Bonggo Pribadi, aku juga sempat menanyakan bagaimana ya rasanya dilatih oleh eks rekan setim saat di PSIS dulu. Dengan ringan Coach MS menjawab “Happy aja Mas. Kami sudah sama-sama tahu karakter masing-masing. Biar begitu ya tetap harus menjaga hormat dan tahu batas antara pelatih dan pemain. Tujuan kami kan sama yaitu membesarkan nama tim Persikaba.” Dahsyat juga ya kan? Perihal formasi yang sering dipakai coach BP (Bonggo Pribadi), Coach MS mengatakan bahwa Coach BP sering menggunakan formasi 1-3-5-2 dengan libero dan dua stopper kala itu. Adapun posisi yang diisi Coach MS saat itu adalah wing back dan libero. Beliau bergabung di Persikaba saat Persikaba masuk babak 16 besar, menggantikan Deni Rumba yang kembali ke Semarang.

 

Nomor punggung 25 sengaja dipilih Coach MS karena nomor 15, nomor kesukannya kala itu sudah dipakai rekan setim. Ia juga menambahkan bahwa yang paling menarik ketika membela Persikaba adalah di Persikaba ini adalah ia bisa main bola sambil reuni dengan kawan-kawan lama yang sudah sekian lama terpencar. “Kurang lebih sembilan pertandingan kalau nggak salah, saya berlaga di Persikaba, Mas,” ungkap Coach MS. Ketika kutanya tentang laga yang paling berkesan, Coach MS mengatakan bahwa semua pertandingan sangat menentukan. Jadi menurut beliau semua pertandingan penuh dengan kesan.

Nah usai memperkuat Persikaba, Coach MS memutuskan untuk gantung sepatu dikarenakan usia saat itu sudah memasuki 39 tahun. Cerita yang rasanya sangat sayang untuk tidak ditulis bukan? Menutup obrolan aku pun menanyakan tentang resep rahasia untuk bisa menjaga stamina agar bisa prima. “Sedari 1993 sampai 2010 bermain di liga profesional tanpa henti Coach tidak pernah mengeluh saat latihan berat dan bisa mengalahkan diri sendiri saat fisik, Mas. Serta selalu beli vitamin sendiri sebelum diberi tim dokter. Jadi saya selalu bugar.”

Oke semantara sampai di sini dulu ya teman-teman. Lain waktu kita sambung kembali. Mari selalu doakan Coach MS agar selalu sehat dan sukses dalam berkarier. Sekian. 

Selengkapnya.. - BLORA HIPER BOLA #1 M.SOLEH LEGENDA PSIS: PERSIKABA ADALAH KLUB TERAKHIR SAYA

BLORA HIPER BOLA

Latar Belakang

Blora Hiper Bola merupakan langkah ikhtiar pribadiku untuk mencoba lebih mengenal dan mendekati dunia persepakbolaan di Kabupaten Blora. Sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Tengah paling timur berbatasan langsung dengan dengan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Di Blora ini pula lah aku lahir dan dibesarkan. Kabupaten Blora memiliki sebuah klub sepak bola yang sangat dicintai oleh warganya bernama PERSIKABA. Klub berjuluk Laskar Arya Penangsang ini memiliki home base di Stadion Kridosono. Namun, kini stadion ini dialih fungsikan oleh pemkab menjadi ruang terbuka. Sebagai gantinya, Lapangan Krida Loka, Jepon ditunjuk sebagai home base pengganti Kridosono. Sampai saat ini lapangan ini sedang dalam proses revitalisasi. Sebagaimana klub-klub sepak bola lainnya, Persikaba memiliki banyak supporter dan fans fanatik, diantaranya Saminista, Blora Fans, Curva Nord Persikaba, dan masih banyak lagi.

Skena Blora Hiper Bola ini sendiri tercetus waktu itu bermula dari sebuah kegelisahanku sendiri. Jujur, aku adalah seorang fans Arsenal. Iya, klub sepak bola asal London Utara itu. Karena suka, akhirnya semua hal yang berkaitan dengan Arsenal kukumpulkan. Mulai dari jersey, topi, gantungan kunci, stiker, kartu mainan. Semuanya. Sampai suatu hari entah darimana pemikiran itu berasal. Pertanyaan demi pertanyaan terus menerus menagih jawaban senantiasa berputar-putar di otak. Kamu ini serba-serbi klub asal luar negeri aja dikoleksi, sementara klub tanah kelahirannya sendiri malah nggak tahu.

Dulu sebelum stadion dialihfungsi, aku beberapa kali menyaksikan Persikaba bertanding. Sama istri malah. Tapi ya begitu, kurang mendalami historiografinya. Tentang siapa saja pemain Persikaba, siapa manajernya, siapa pelatihnya, ah rasanya masih buta. Ditambah lagi saat aku coba mencari informasi di google tentang profil pemain, profil pelatih, profil manajer, supporter, jawaban yang kudapat rasanya masih kurang memuaskan. Bermula dari situlah pemikiran itu muncul kenapa enggak kita mulai saja ya? Pikirku waktu itu. Minimal profil dan kisah-kisah pelaku sepak bola yang ada di Blora terdokumentasikan.  Barangkali nanti berguna minimal untuk orang yang masih awam sepertiku ini. Akhirnya, Bismillah kucoba untuk berikhtiar menaarufi Persikaba dengan apa yang kubisa. Akhirnya kupilih judul Blora Hiper Bola sebagai payung besar. Semoga tulisan-tulisanku ini nanti bermanfaat bagi kalian. Tentunya kritik dan saran yang membangun akan selalu kuharapkan demi proses belajarku ini. Selamat membaca.

Selengkapnya.. - BLORA HIPER BOLA