Jumat, 08 Maret 2013

menjejak-jejak dalam Jejak Langkah

         Setiap orang punya hal yang sangat disukainya. Ada yang melek dengan fashion. Ada yang melek dengan barang elektronik, motor, dan sebagainya. Pun denganku. Tak ada bedanya dengan manusia lain, aku juga memiliki kegemaran berlebih pada satu hal: buku. Entah kenapa setiap kali melihat barang yang satu ini mataku terbelalak tanpa menunggu respon dari otak. Menelisik lebih jauh, mengutip dari pendapat Tan Malaka. Bukankah setiap hal selalu menuai dampak? Dampak dari kesukaanku yang berlebih adalah hujan dampratan dari pihak yang berwajib. Yah, sekali, dua kali, semprotan nyamuk  ini selalu datang tanpa menunggu si nyamuk terbang. 


Dan akhirnya, sukses. satu buku telah habis kulumat. Sudah menjadi kewajiban setiap kali membaca buku harus ada tulisan sebagai penanda. Kali ini sasaran utama adalah Jejak Langkah. Buku setebal 721 halaman sudah habis tanpa sisa. Hebat, mantap. Buku ketiga Tetralogi Buru (The Buru Quartet) ini lebih banyak membicarakan tentang organisasi pribumi dalam masa kolonial Hindia Belanda. Minke sebagai tokoh utama tak henti-hentinya dihadapkan dalam ujian yang sangat berat. Setelah kehilangan Annelies Mellema, wanita indo Belanda istri yang dicintainya (dalam Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa) Minke menikah lagi dengan Ang San Mei, wanita Tioghoa yang punya segudang pengetahuan dan keberanian. Dan untuk kedua kalinya Minke kehilangan istri yang sangat dibanggakannya. Akan tetapi, tokoh utama ini tidak berlarut-larut bersedih. Terinspirasi oleh almarhumah istri, Ia bangkit dan mendirikan organisasi pribumi yang diberi nama "Syarikat Priyayi." Kehadirannya menambah marak organisasi perlawanan terhadap penjajah. Minke kemudian membuat surat kabar sendiri bernama Medan Priyayi, yang untuk selanjutnya dikenal degan nama Medan. Surat kabar khusus dengan bahasa Melayu yang lebih bisa dibaca masyarakat. Dengan surat kabar ini karirnya semakin menanjak. Hal yang berlawanan dengan kondisi organisasi. Syarikat Priyayi semakin terpuruk dan ambruk. 

       Dari keaktifannya ini kemudian Ia mendapatkan istri untuk ketiga kalinya. Berasal dari Manado bernama Prinses Van Kasiruta. Seorang wanita cantik berkulit coklat putri raja yang dibuang di Sukbumi. Prinses kemudian mengisi hari-harinya, mebantu Minke hingga akhirnya dialah wanita pribumi yang mampu mengurus percetakan majalah wanita untuk pertama kalinya.
Kecewa dengan Syarikat Priyayi yang telah ambruk, Minke kemudian mendirikan Syarikat Dagang Islamiyah yang disingkat SDI. Organisasi ini kemudian berkembang luas dan meimiliki pengikut yang sangat banyak di seluruh Hindia. Medan tetap berjalan dengan posisi Minke sebagai ketua SDI. Seiring perkambangan zaman SDI lalu pecah menjadi dua. SDI abangan dan SDI putih. Karir yang menanjak makin lama makin jadi sorotan. Lalu, kejadian besar menimpa Minke yang akhirnya diciduk dan dibuang oleh polisi karena dianggap mengadakan provokasi dan perlawanan terhadap pemerintah Belanda.

      Cerita di atas hanya sekelumit gambaran tentang isi Jejak Langkah. Banyak cerita menarik yang terkandung di dalamnya. Kemampuan berinteraksi antartokoh, kondisi piskologis yang meledak-ledak, keberanian tokoh yang menakjubkan, semua ada dalam satu buku ini. Memang hebat Pramoedya. Bagaimana tidak, menulis cerita yang begini fenomenal di pengasingan. 

     Adapun untuk membaca diperlukan wawasan yang tidak sedikit. Kita akan dihadapkan dengan berbagai pertanyaan halus tentang tokoh-tokoh yang terselip dalam novel. baru kuketahui sedikit demi sedikit bahwa Wardi adalah gambaran dari Soewardi Soeryaningrat atau lebh dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara. Kemudian Douwager yang tidak lain adalah Douwes Dekker. Lalu, Marko yang ternyata Mas Marco Kartodikromo. Dan Minke sendiri, yang tersirat dalam novel disebutkan namanya T.A.S tidak lain adalah Raden Mas Tirto Adi Soeryo, Bapak Pers Indonesia. Putra dari Bupati Bojonegoro. Benar-benar buku menawan. Ah Jejak Langkah selesai dilanjut dengan yang lebih tebal Rumah Kaca. Buku terakhir dari tetralogi setebal 646 ini semoga lekas terselesaikan. 

0 komentar:

Posting Komentar