Lihatlah...
Tanahku rata. Bumiku hangus. Dimana-mana asap mengepul.
Langit biru yang cerah berubah hitam memendam sesuatu yang tak bisa diungkapkan
Kumpulan manusia berdasi berteriak mengeluarkan bau tak sedap. Virus yang mematikan
Di sana...
Di tanah berlumpur itu
Rangkaian tulang berkulit menunduk lesu
Berjalan mengengsot dengan dayungnya
Marahkah engkau wahai Duniaku...
Lautan birumu kini pekat oleh kucuran darah para pemberani
Pantaimu tak lagi berpasir putih, melainkan merah merekah bertabur peluru dan ranjau
Cukup Duniaku...
Tutup saja bukumu....
Selasa, 11 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar